Rabu, 13 Juli 2011

Kabupaten Agam Terancam Hilang Pusat Patahan Sumatera di Ngarai Sianok

        Ngarai Sianok tampak damai dan aman. Namun siapa sangka kawasan Agam, Padek Di balik indahnya pemandangan Ngarai Sianok, ternyata menyimpan potensi bencana. Kawasan itu merupakan pusat lempengan Sumatera, sehingga menimbulkan efek besar kepada masyarakat.

        Hal itu diungkapkan Koordinator Tim Ahli Geologi LIPI, yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Singgalang, Prof Suparka kepada Padang Ekspres di Malalak, Kabupaten Agam, Sabtu (28/5).
        “Efek yang timbul dapat berupa tanah longsor dan hilangnya perkampungan. Kalau diletakkan seismometer di kawasan tersebut, maka akan terlihat, dan tercatat setiap lima menit, lempengan itu bergerak,” ujar Suparka.
          Suparka memaparkan, tim menemukan potongan patahan yang sangat besar, di kedalaman 10 kilometer, dan berada tepat di bawah Ngarai Sianok. Untuk itu, penelitian di Ngarai Sianok akan terus dilakukan dari segala lini dan dampaknya terhadap warga. Karena itu, pemda setempat diminta membuat aturan tegas dalam melaksanakan pembangunan jika tidak ingin Kabupaten Agam hilang di masa mendatang.
         “Namum saat ini, belum perlu memindahkan warga di sekitar Ngarai Sianok. Walaupun demikian, pemerintah harus memperhatikan konstruksi bangunan, serta beban yang berada di dekat lokasi,” ujarnya. Suparka mengungkapkan, jalur patahan Sumatera ini sampai ke Lampung.
           Sementara di Sumbar yang paling rawan adalah Agam, Bukittinggi, Padangpanjang dan Padang karena berada tepat di bawah patahan Sumatera. Untuk Agam, zona merah berada di bawah patahan Sumatera itu Palambayan, Maninjau, Palupuah, dan Malalak.
          “Gempa Sumbar sama dengan gempa di California. Untuk itu, pemda diminta mencari wilayah yang lebih aman, sehingga saat bencana terjadi, tidak memakan korban yang banyak,” sarannya.
          “Kapan lempengan skala besar bergerak memang belum bisa dipastikan, atau kapan gempa besar akan terjadi itu juga belum bisa dipastikan. Namun saya yakin, kalau terjadi gempa di kedalaman 10 kilometer, maka goncangan yang sangat kuat akan keluar di kawasan Ngarai Sianok,” pungkasnya.
Intensifkan Sosialisasi
           Terkait temuan itu, Sekkab Agam Syafirman mengatakan telah melakukan sosialisasi dan pengaturan tata ruang. Sementara untuk memindahkan masyarakat yang berada tidak jauh dari lokasi, seperti disebutkan peneliti itu, Pemkab belum memiliki dana.“Kami terus memberitahukan kepada masyarakat di zona merah agar terus waspada,” jelasnya.

Kabupaten Agam kan tempat dimana kampung ku berada .Bagaimana ini?

0 comments:

Posting Komentar

Setelah membaca postingan di atas , jangan lupa meninggalkan comment ya ?